Kepala
BNN: Harga Narkoba di China Rp 20 Ribu, di Iran Rp 50 Ribu, di Indonesia Rp 1,5
Juta per Gram
(Selasa,
20 Maret 2018 19:30 WIB)
TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Heru
Winarko mengungkapkan bahwa bisnis narkoba di Indonesia merupakan bisnis yang
sangat menggiurkan sehingga Indonesia dijadikan target pasar yang strategis
bagi sindikat pengedar narkoba internasional.
Heru
mengatakan bahwa harga narkoba di Indonesia jauh lebih fantastis dibandingkan
dengan harga narkoba di negara lain seperti Cina dan Iran.
"Sindikat
narkoba internasional menargetkan Indonesia karena harganya yang fantastis di
sini. Di Cina harga per gram setara Rp 20 ribu, di Iran Rp 50 ribu, tetapi di
Indonesia bisa mencapai Rp 1,5 juta. Jadi memang permintaannya juga
tinggi," jelas Heru, Selasa (20/3/2018). Hal itu disampaikan Heru saat
menjadi pembicara di Forum Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius
Tangani Narkoba" yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat.
Sementara
itu pembicara lain yang merupakan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI
Perjuangan, Arteria Dahlan membenarkan hal tersebut.
Ia
menyebutkan bahwa harga narkoba di Indonesia melambung tinggi dibandingkan
negara lain karena diimbangi dengan banyaknya permintaan.
"Sebanyak
1,77 sampai 2,8 persen penduduk Indonesia atau setara 3,3 - 5,1 juta penduduk
Indonesia menkonsumsi narkoba dan prevalensi meningkat 2,8 persen serta
penggunanya usia produktif. Pemakai teratur sekitar 1,4 juta, pecandu 943 ribu,
sementara 1,6 - 2 juta masyarakat Indonesia menyatakan ingin mengkonsumsi
narkoba."
"Sementara
13 ribu mengkonsumsi narkoba secara berlebihan mengakibatkan 33-41 orang mati
setiap harinya karena narkoba," terang Arteria Dahlan secara detail.
Oleh
karena mengancam keselamatan masyarakat Indonesia, Arteria Dahlan mengatakan
bahwa hukuman mati pantas bagi bandar dan pengedar narkoba di Indonesia.
"Ini
bukan sekedar proses transaksi yang melawan hukum tapi ini penyerangan kepada
negara, sumber daya manusia produktif kita terancam. Yang diperlukan bukan lagi
pendekatan melawan hukum, hukuman mati tidak ada urusan, dan jangan bicara lagi
soal hak asasi manusia (HAM) kalau bicara pemberantasan narkoba,"
tegasnya.
Sumber:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan
judul Kepala BNN: Harga Narkoba di China Rp 20 Ribu, di Iran Rp 50 Ribu, di
Indonesia Rp 1,5 Juta per Gram,
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/20/kepala-bnn-harga-narkoba-di-china-rp-20-ribu-di-iran-rp-50-ribu-di-indonesia-rp-15-juta-per-gram.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
Menganalisis
Berita Berdasarkan News Value
·
Signifikan
: Berita diatas saya nilai penting karena memberitahukan kepada masyarakat
bahwa Indonesia merupakan sasaran yang cocok dijadikan sebagai pasar bisnis
narkoba, sehingga masyarakat harus lebih berhati-hati agar tidak terjerumus
pada narkoba. Dijelaskan juga bahwa hukuman bagi Bandar atau pengedar narkoba,
agar masyarakat tidak berani mencoba untuk mengedarkan narkoba terutama di
Indonesia.
·
Timelines
:
Update dan ketepatan berita diatas adalah baik karena sesuai dengan acara Forum
Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius Tangani Narkoba" yang
digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat. Dimana narasumber tengah memaparkan mengenai
narkoba yang merupakan inti berita.
·
Proximity
:
Kedekatan lokasi, budaya, dan grafis berita diatas adalah untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Karena isi berita diatas berisikan harga narkoba di
Indonesia, intensitas penggunaan narkoba oleh masyarakat Indonesia, serta
hukuman bagi pengedar narkoba di Indonesia.
·
Magnitude
:
Efek berita diatas tentunya besar bagi masyarakat Indonesia, karena masalah
narkoba bukan lagi sekedar proses transaksi yang melanggar hukum. Namun disebut sebagai ancaman terhadap suatu negara,
yang menyerang sumber daya manusia produktif suatu negara.
·
Prominence
:
Keterkenalan berita ini hanya untuk masyarakat Indonesia saja karena berita
diatas merupakan berita nasional yang membahas permasalahan narkoba di Negara Indonesia.
·
Conflict
:
Masalah yang terdapat pada berita diatas adalah bahwa Indonesia dijadikan target
pasar yang dinilai strategis oleh sindikat narkoba Internasional, karena harga
narkoba di Indonesia terhitung mahal dengan 1,5 juta per gram dan permintaan narkoba
yang cukup tinggi. Hal ini sangat mengancam Indonesia, karena rata-rata pemakai
narkoba adalah sumber daya manusia produktif Indonesia. Sehingga pemerintah
menetapkan hukuman mati bagi para pengerdar narkoba di wilayah Indonesia,
sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menuntas permasalahan narkoba.
·
Human
Interest : Berita tersebut menggugah perasaan saya dan
mungkin masyarakat Indonesia. Karena tingginya permintaan narkoba di Indonesia.
Seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa sebanyak 1,77 sampai 2,8 persen
penduduk Indonesia atau setara 3,3 - 5,1 juta penduduk Indonesia menkonsumsi
narkoba dan prevalensi meningkat 2,8 persen serta penggunanya usia produktif.
Pemakai teratur sekitar 1,4 juta, pecandu 943 ribu, sementara 1,6 - 2 juta
masyarakat Indonesia menyatakan ingin mengkonsumsi narkoba.
Menganalisis
Berita Berdasarkan Unsur 5W+1H Beserta Efeknya
·
What
: Apa topic berita diatas?
Topik berita diatas
adalah mengenai peredaran narkoba di Indonesia yang mengkhawatirkan, karena Indonesia
dijadikan pasar narkoba yang strategis oleh bandar narkoba internasional.
·
Who
:
Siapa yang memaparkan mengenai peredaran narkoba?
Pemaparan mengenai
peredaran narkoba diatas dijelaskan oleh Irjen Pol Heru Winarko selaku kepala
Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Arteria Dahlan selaku Anggota Komisi III DPR
RI Fraksi PDI Perjuangan.
·
Where
:
Dimana data berita diatas diperoleh?
Data dari berita diatas
diperoleh melalui Forum Medan Merdeka 9 dengan tema "Pemerintah Serius
Tangani Narkoba" yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat.
·
Why
:
Mengapa Indonesia dijadikan pasar narkoba yang strategis?
Indonesia dijadikan pasar
narkoba yang cukup strategis oleh bandar narkoba internasional karena mahalnya
harga narkoba per gram di Indonesia serta permintaan narkoba yang cukup tinggi.
·
How
:
Bagaiman tanggapan pemerintah mengenai permasalahan narkoba?
Pemerintah telah
mencoba mengatasi permasalah narkoba dengan serius dengan menetapkan hukuman
mati bagi para pengedar atau bandar narkoba di wilayah Indonesia.
·
Effect
: Apa efek dari peredaran narkoba bagi Indonesia?
Peredaran narkoba di
Indonesia dengan harga yang mahal dan angka peminat yang cukup tinggi, menjadikan
Indonesia sebagai pasar narkoba yang strategis. Hal ini tentunya membawa dampak
negatif bagi Negara Indonesia, karena rata-rata pemakai narkoba berada pada
usia produktif. Sedangkan usia produktif merupakan sumber daya manusia yang
dibutuhkan Indonesia untuk membangun dan memajukan Negara Indonesia. Apabila sumber
daya manusia produktif Indonesia telah dirusak oleh narkoba, maka tentunya hal
ini menjadi ancaman besar bagi Negara Indonesia yang harus segera diatasi
dengan serius oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar